Mengenalkan Teknologi kepada Anak

Mengenalkan Teknologi kepada Anak
Bagi anak-anak yang tumbuh dalam dunia digital, teknologi telah tertanam dalam kehidupan mereka. Laptop, ponsel dan personal computer dapat menjadi bagian dalam permainan sehari-hari mereka. Anak-anak memperhatikan orang dewasa menggunakan alat-alat teknologi, dan mereka penasaran ingin memahami serta terlibat dalam menggunakannya. Sebelum melepas mereka terjun bebas menggunakan teknologi, anak-anak perlu diberi pemahaman tentang kegunaan dan tujuan teknologi sejak dini. Orangtua sedapat mungkin bisa mendampingi saat mereka bermain, berbicara tentang apa yang orang dewasa lakukan, menjawab pertanyaan dan mengikuti kepentingan anak agar mendukung pemahaman mereka.

Banyak contoh cara mengenalkan teknologi pada anak, misalnya belajar fotografi bersama, bereksperimen dengan keyboard, atau mencoba-coba fungsi pada ponsel. Hal ini dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan melatih kemampuan dasar mereka sebagai masyarakat abad ke-21.
Dari penelitian, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa anak usia 3 sampai 5 tahun tidak mendapatkan pendampingan langsung dari orang dewasa. Padahal sebagai orangtua sebenarnya mereka dapat mendorong anak-anak untuk mengenal website khusus anak yang aman. Orangtua juga bisa menyodorkan games yang mengajarkan arti sebuah makna melalui pendekatan gambar, warna dan suara. Biasakan selalu menyertai anak dalam menggunakan gadget agar mereka tetap aman. Simpan pintasan tautan yang aman untuk anak agar dapat diakses anak dengan mudah dan dapat membukanya setiap saat.
Orangtua juga dapat mengajarkan teknik berkomunikasi menggunakan teknologi, seperti penggunaan Skype untuk berkomunikasi dengan kerabat yang tinggal jauh. Metode ini dapat memberikan anak-anak kesempatan untuk menggunakan bahasa asing dengan kakek-nenek atau kerabat mereka yang tinggal di daerah dan bahasa lain.
Bila anak sudah semakin mahir dan terbiasa dengan teknologi, maka langkah berikutnya adalah mengenalkan teknologi layar sentuh (touch screen) yang sensitif. Mereka dapat menggeser layar untuk melihat foto favorit atau film pendek keluarga, mengatur tingkat suara dan memilih ikon untuk menjalankan games interaktif dan lagu. Semua kegiatan itu dapat diulang secara terus-menerus hingga menjadi sebuah kebiasaaan. Ingat, jangan kesampingkan peran pengawasan orangtua untuk memastikan anak mengakses konten teknologi yang aman dan terhindar dari pornografi, kekerasan atau tindakan yang kurang terpuji lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MVC Model-View-Controller

Algoritma dan Flowchart Untuk Menentukan Bilangan Terbesar