Veteran Google dibalik Sukses Pokemon Go

Sejak kemunculannya pada awal Juli lalu, Pokemon Go sontak menjadi fenomena di dunia, game berbasis augmented reality itu sukses mencuri perhatian dunia dengan keunikannya yang menggabungkan dunia nyata dan virtual lewat sebuah smartphone. Di balik kesuksesan game fenomenal itu ada nama veteran Google, John Hanke. John merupakan ahli geospasial yang fokus bidang pemetaan dunia. Banyak karya yang sudah ia ciptakan dan berhubungan dengan geospasial, salah satu yang paling populer adalah Google Earth, Google Maps dan Google Streetview.
John Hanke kini menduduki posisi sebagai CEO Niantic Labs sebuah startup yang ia dirikan pada 2010. Niantic awalnya berada dalam perusahaan Google sebelum memutuskan berpisah, saat Google mengubah struktur organisasi perusahaan dan memiliki perusahaan induk Alphabet.
Awal mula hubungan John Hanke dengan Google pada saat perusahaan visualisasi data dan geospasial yang didirikannya, bernama Keyhole Inc. diakuisisi Google. Di Google, John menduduki posisi sebagai Wakil Presiden manajemen produk untuk divisi “Geo” yang meliputi Google Maps, Google Earth, Local, StreetView, SketchUp, dan Panoramio.
Sebelum membuat proyek Pokemon Go, Niantic telah membuat game serupa yang diberi nama Ingress. Berawal dari situ, ide pengembangan Pokemon Go dimulai. Untuk mewujudkan proyek Pokemon Go, John harus mendekati dua perusahaan yang memiliki lisensi, yaitu Pokemon Company dan Nintendo.
Dimulai dari kerjasama antara Google dan Pokemon company dalam proyek Pokemon Challenge melalui aplikasi Google Maps pada perayaan April Mop, John semakin yakin jika dirinya bisa membuat sesuatu yang hebat dengan menggabungkan Pokemon dan Geospasial. Dari proyek tersebut, barulah diketahui bahwa CEO Pokemon Company, Tsunekazu Ishihara adalah seorang gamer Ingress yang memiliki level tertinggi di Jepang. Dengan kata lain, hal tersebut menjadi kunci untuk memuluskan proyek Pockemon Go.
Tantangan berikutnya adalah meyakinkan mendiang Satoru Iwata yang kala itu menjabat sebagai CEO Nintendo. Iwata memang dikenal tegas untuk menjaga ekslusifitas karakter legendarisnya seperti Mario Bros, Zelda, Donkey Kong, dan Pokemon sendiri ke platform lain. Namun untuk proyek Pokemon Go, Iwata langsung menyetujuinya dan mempercayakan semuanya pada Niantic karena Nintendo harus memiliki sasaran baru di bisnis Game Mobile mengingat penjualan game konsol yang sedang menurun. Di tahun 2015 proyek Pokemon Go dimulai dan Niantic mendapatkan dana sebesar US$ 330 juta dari Nintendo dan Pockemon Company untuk menjalankan proyek tersebut.
Berikut riwayat John Hanke:
* 1996, membuat Masively Multiplayer Online Game (MMO) paling pertama yang diberi nama Meridian 59.
* 2000, meluncurkan Keyhole yang menampilkan peta dengan aerial photography dan menciptakan GPS online peta 3D dunia.
* 2004, Keyhole dibeli Google dengan bantuan John Hanke, mengubah Keyhole menjadi yang sekarang dikenal dengan Google Earth.
* 2004-2010, John masuk dalam jajaran Google Geo Team untuk membuat Google Maps dan Google Street View.
* 2010, John meluncurkan Niantic Labs dibawah Google untuk membuat Game berbasis peta.
* 2012, John membuat Game berbasis peta pertama Niantic yang diberi nama Ingress.
* 2014, Google dan Pokemon Company membuat tim untuk merayakan April mop dengan memberikan tantangan mencari Pockemon melalui aplikasi Google Maps.
* 2016, John dan timnya meluncurkan Pokemon Go, yang menjadi fenomenal.

http://www.nurulfikri.ac.id/index.php/artikel/item/1243-veteran-google-dibalik-sukses-pokemon-go

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MVC Model-View-Controller

Algoritma dan Flowchart Untuk Menentukan Bilangan Terbesar